Syam Tamgola : Kiprah M. Ryano Panjaitan Sebagai Ketua Umum KNPI Sekaligus Pengusaha Muda Sudah Sangat Layak Menjadi Menteri

WhatsApp Image 2023-02-14 at 12.21.04

Jakarta – Sejumlah pimpinan OKP Nasional yang tergabung dalam Presidium Perserikatan Pemuda Indonesia (PPI) berkumpul di restoran Hanamasa, Jakarta, Senin (13/2/2023) dalam acara Silaturahmi Agung Para Pimpinan OKP Nasional. Pertemuan bertajuk Menyatukan Rekomendasi Pemuda Indonesia memutuskan kesepakatan bersama, yaitu, merekomendasikan Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Ryano Satria Panjaitan untuk membantu Presiden Joko Widodo sebagai menteri di kabinet yang dipimpinnya.

“Saudara Muhammad Ryano Satria Panjaitan merupakan pemuda dengan integritas teruji. Kompetensi dan pengetahuannya sekaligus merepresentasikan kaum Muda dan Millenial yang berlatarbelakang aktivis dan pengusaha. Kami kami merekomendasi beliau untuk membantu Presiden Republik Indonesia dalam sisa masa jabatan Kabinet Presiden Ir. H. Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin.” kata Samtidar Tomagola, Ketua Umum Presidium PPI.

Menurut Syam Tomagola, M. Ryano Panjaitan, bukan sekedar refresentasi anak muda Indonesia tapi juga sebagai sosok yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan apa peran pemuda bagi dalam pembangunan bangsa. Kiprah Ryano sebagai Ketum KNPI sekaligus pengusaha muda merupakan sosok ideal Pemuda Indonesia.

“Activispreneur adalah gagasan besar Ryano menjawab persoalan pemuda dan aktivis yang sudah puluhan tahun menemui jalan buntu. Ryano tidak sekedar berwacana tentang activispreneur tapi sekaligus menjadi role model the real activispreneur.”papar Syam Tomagola.

Kesepakatan lain yang berhasil dirumuskan pada silaturahmi agung itu disebut Syam Tomagola sebagai bentuk dukungan pemuda Indonesia terhadap pemerintahan Joko Widodo seperti rencana Reshuffle Kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka suksesnya RPJMP dan RPJMN.

“Selain itu, kami juga memutuskan, meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan PERPU untuk menjadikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menjadi setingkat Badan/Lembaga pada Pemerintahan Indonesia. Sekaligus merubah nomenklatur Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan menempatkan Pemuda sebagai bagian Penting Pemberdayaan Pemuda. Sedangkan Olahraga merupakan Lembaga Teknis yang mengelola Olahraga (KONI).

“Usulan perubahan nomenklatur Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI, menjadi bagian integral dari kesepakatan bersama untuk memperjelas tujuan pembangunan Pemuda dan Olah Raga, karena dua hal tersebut merupakan entitas yang teroisah.” tegas Syam Tomagola.

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media