PJ Ketum PB HMI : Kinerja BNN Sangat baik
Jakarta, – Narkoba sebagai salah satu bentuk transnational organized crime (TOC) merupakan ancaman bagi seluruh dunia. Untuk mengatasinya pun membutuhkan kerja sama antar semua komponen masyarakat.
Itu sebabnya, tidak bisa penangan kejahatan luar biasa yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir seperti transaksi narkotika ini diserahkan seluruhnya pada BNN. Oleh karena itu peran pemuda seperi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) siap untuk diajak BNN agar turut terlibat aktif dalam memerangi persoalan narkoba ini
Kami di PB HMI selalu resah dengan penyebaran narkoba yang semakin masif terjadi. Hal ini ada relevansinya dengan semkin canggihnya pelaku dalam melakukan operasi jahat tersebut.
BNN sebagai lembaga resmi yang cukup berpartisipasi dalam penanggulangan narkoba, perlu melibatkan semakin banyak pihak. Salah satunya adalah kelompok Pemuda yang memiliki peran yang krusial dalam penanganan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
Terlibatnya semkin banyak kelompok Pemuda, akan terjalin koordinasi antara aparat penegak hukum dan organisasi kemahasiswaan (OKP). Orientasinya adalah melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sesuai dengan amanat UU No. 35 Tahun 2009.
Ancaman Narkoba terhadap tumbuh Kembang para Pemuda yang menjadi harapan bangsa ke sudah semakin mengkhawatirkan. Itu sebabnya jika tidak dicegah sedini mungkin akan berpengaruh terhadap pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu startegi penanganan permasalahan Narkoba harus seimbang dilakukan antara strategi hard power approach, soft power approach, dan smart power approach. Penanganan kasus Narkoba harus dapat menekan dan mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dengan berupaya mengurangi indeks prevalensi penyalahgunaan Narkoba.
Dalam kajian PB HMI, oleh karena yang menjadi korban terbesar ada pada kalangan generasi muda bangsa ini, maka BNN perlu memikirkan penambahan “agen” dalam pencegahan.
Narkoba sebagai senjata pemusnah masal sangat berpotensi menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa (lost generation). Hal ini tentu bertentangan dengan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam hal pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
PB HMI siap bermitra kapanpun jika diperlukan oleh BNN dalam memerangi penyebaran narkoba yang sudah semakin mengkhawatirkan. PB HMI juga terus menyuarakan agar pencalonan Indonesia dalam organisasi-organisasi dunia yang mengurusi permasalahan narkotika dapat diterima. Hal ini agar Indonesia memiliki pengaruh yang kuat dalam kebijakan internasional terkait narkotika.