Edizaro Aktivis Mileneal Bertemu dan Berikan Dukungan Moral Terhadap Litiwarni Iman Gea Korban Kekerasan Penganiayaan Gerombolan Preman

IMG-20211014-WA0120

[Ket.Foto: Edizaro Lase dan Berkat.S Aktivis Milineal saat Bertemu dan Memberikan Dukungan Moral Terhadap Litiwarni Iman Gea Korban Kekerasan Penganiayaan Gerombolan Preman, Ist]

SuaraPEMUDA— Perjuangan Litiwarni Iman Gea mencari keadilan patut diapresiasi dan diberikan dukungan.

Semangat pantang menyerah, berjuang dan konsisten untuk mencari keadilan agar hak-haknya dipulihkan dan harkat martabat sebagai perempuan yang teraniaya mendapatkan kepastian hukum secara adil, transparan dan profesional.

Walaupun Ibu Gea hanya lulusan sekolah dasar, namun perjuangan kerasnya mendapatkan keadilan semakin ada titik terangnya dengan dilakukan nya audit perkara oleh Polda Sumut hingga pencopotan Kapolsek Percut Sei Tuan terkait penanganan perkaranya dengan ia ditetapkan sebagai tersangka. Padahal ia adalah korban penyerangan dari gerombolan preman.

Ini membuktikan bahwa slogan presisi institusi polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Sigit Sulistyo benar-benar tegak lurus dengan keadilan dan kepastian hukum.

Aktivis Milenial Edizaro Lase dan mahasiswa hukum Berkat S. Hulu yang juga pemuda Nias yang berdomisili di Jakarta menemui Litiwarni Iman Gea sesaat setelah selesai wawancara di acara Mata Najwa di stasiun televisi Trans7.

Dalam kesempatan itu mereka memuji dan mengapresiasi atas keberanian dan ketegasan Ibu Gea dalam memberikan informasi tentang kekerasan penganiayaan yang dialaminya tanpa ada rasa ragu-ragu dan ketakutan.

“Bu Gea hanya meminta agar hak-hak dan martabat dirinya dipulihkan agar bisa berjualan kembali secara normal tanpa ada intimidasi dari pihak-pihak preman dan oknum tertentu”, ujar Edizaro Lase, Kamis (14/10/2021), di Jakarta.

Dalam hal ini, lanjutnya lagi menerangkan, “Bahwa Bu Gea juga menyampaikan terima kasih yang tulus dan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara, kalangan pers, ormas, aktivis anggota DPRD Sumut, Gubernur Sumut, Kapolda Sumut, Kapolri, dan Ibu Najwa Shihab,” atas perhatiannya.

Dia pun berharap agar peristiwa yang menimpa Bu Gea ini tidak terulang kembali.”Cukup Ibu Gea aja dan tidak dialami oleh kaum perempuan lainnya. Karena kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama, budaya dan kearifan lokal masyarakat nusantara” ujar Edizaro Lase.(BR)

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media