Pelantikan Pengurus Bamus Betawi 1982: Bang Nara Serukan Kekompakan untuk Kemajuan

IMG-20250614-WA0002

Jakarta – Sebagai upaya pemajuan kebudayaan Betawi sesuai amanah Undang-undang nomor 2 tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 melaksanakan pelantikan Pengurus masa bakti 2025 – 2030 dilanjutkan dengan rapat kerja.

Acara yang bertajuk “Soliditas Kaum Betawi untuk Kemajuan Budaya” digelar di Hotel Green Forest, Bogor tanggal 13 – 15 Juni 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982, Badan Pengurus Harian, Pengurus Daerah Kota dan Kabupaten serta ormas-ormas Betawi pendukung Bamus Suku Betawi 1982.

Kegiatan diawali dengan prosesi pengukuhan Majelis Adat Suku Betawi 1982 dilanjutkan dengan pelantikan Badan Pengurus Harian masa bakti 2025 – 2030.

Dalam sambutannya Ketua Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982, Mayjen (Purn) H. Nachrawi Ramli, menyampaikan bahwa Betawi butuh soliditas dan kekompakkan.

“Betawi harus terus berkiprah dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat Jakarta. Ada yang jadi birokrat, kita dorong. Ada yang jadi politisi, kita gotong. Pokoknya Betawi harus berkibar tidak hanya di Jakarta tetapi diseluruh Indonesia, bahkan dunia” kata Babeh Nara, panggilan akrab Beliau.

Sementara Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982, H. Zaenudin atau yang akrab disapa Haji Oding menambahkan “Undang-undang Daerah Khusus Jakarta sudah diketok. Siap atau tidak siap Betawi kudu siap. Terima gak terima undang-undangnya udah disahkan. Tinggal kita orang Betawi kudu bebenah dan memperbaiki diri agar mampu beradaptasi dengan perubahan” ucap Haji Oding.

Hadir pula dalam diskusi, sejarawan Betawi, JJ Rizal. “Sejarah telah mencatat perjuangan pahlawan-pahlawan Betawi sejak era kerajaan hingga perjuangan kemerdekaan. Kaum Betawi masa kini harus menjadikan inspirasi para tokoh-tokoh tersebut untuk terus memajukan Betawi” terang JJ Rizal.

“Tantangan kita adalah membangun gagasan Kaum Betawi sebagai entitas suku bangsa untuk memajukan budayanya, meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan menjaga identitasnya melampaui kepentingan kelompok dalam masyarakat Betawi yang heterogen” pungkas JJ Rizal.