KOALISI “BIARKAN RAKYAT MENGADILI”

KBRM menerima informasi bahwa Presiden Prabowo atas rekomendasi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk tarik utang baru Rp 1.000 Triliun dari World Bank, International Monetary Fund/IMF, & Bank for International Settlements/BIS. Dari utang baru tersebut akan digunakan Rp 800 Triliun untuk membayar bunga utang negara sebelumnya. Sedangkan peruntukkan Rp 200 Triliun masih belum jelas.
Sri Mulyani yg pernah bekerja melayani IMF & World Bank memang jagonya membawa presiden2 Indonesia untuk berutang, misalnya sejak jaman SBY tahun, Jokovvid 10 tahun, & sekarang Jaman Prabowo juga diajak untuk berutang dan berutang lagi atas nama Rakyat & Negara Indonesia.
Jadi, Sri Mulyani memang jago sebagai orang tengah/middle woman untuk Indonesia mendapatkan utang. Bahkan Sri Mulyani sangat dipercaya oleh IMF & World Bank. Jadi, siapa sesungguhnya Sri Mulyani ini di balik pintu tertutup?
KBRP menduga bahwa Sri Mulyani yang bersuamikan TONNY SUMARTONO, seorang pegawai bank, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2017 memiliki utang Rp 1 Triliun. Dan utang tersebut lunas dalam waktu enam (6) tahun pada tahun 2023. KBRM menduga ada skandal dalam hal tersebut dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan skandal tersebut. Bagaimana mungkin seorang pegawai bank bisa memiliki utang Rp 1 Triliun dan membayar utang Rp 1 Trilin tersebut? Koq bisa seorang pegawai bank biasa bisa terlibat transaksi Rp 1 Triliun.
Sri Mulyani juga diduga terlibat dalam skandal pajak PT PERTA SAMTAN dan PERTAGAS, juga dalam skandal pajak sektor kelapa sawit. Juga dalam skandal sistem pajak CORETAX. Tonny Sumartono juga diduga menerima setoran-setoran pajak secara rutin dari kantor-kantor KPP LTO (Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar).
Selain itu, bahwa dalam bisnis utang-piutang ini ada yang namanya fee-commission dari transaksi utang (worldbank.org). KBRM menduga kuat bahwa NANANG UNTUNG CAHYONO, abang kandung Sri Mulyani, bersama TONNY SUMARTONO, yg mengumpulkan dan mengambil fee-commission dari utang-utang luar negeri yang puluh-puluhan tahun diageni oleh Sri Mulyani.
Mencermati secara seksama situasi di atas, maka KBRM mengajukan tuntutan dan aspirasi sebagai berikut:
1. PECAT SRI MULYANI,
2. TANGKAP TONNY SUMARTONO dan NANANG UNTUNG CAHYONO.
3. #SAVE PRESIDEN PRABOWO.