Dirintel dan Diresnarkoba Polda Sumut Didesak Mundur Dari Jabatannya

IMG-20240913-WA0023

Jakarta – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Barisan Mahaswa Indonesia (BASMI) menggeruduk Mabes Polri serukan pemberantasan narkoba dan judi di Sumatera Utara.

Muhammad Senanatha selaku Koordinator BASMI mengatakan, kami melakukan investigasi terkait dugaan maraknya peredaran narkoba dan judi di Cemara, Kapital Provinsi Sumatera Utara, oleh karenanya kami meminta Mabes Polri turun tangan, Kamis (12/09/2024).

Kemudian, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jayabaya tersebut mempertanyakan peran Dirintel dan Dirresnarkoba Polda Sumatera Utara.

“Kami bingung terhadap peran dari Dirintel dan Diresnarkoba Polda Sumatera Utara dalam melakukan upaya pencegahan, pengawasan ataupun penindakan, kok bisa sampai merajalela disana”, tambahnya.

Setelah itu, mereka mendesak Dirintel dan Diresnarkoba untuk mundur dari jabatan serta meminta Kapolri untuk menegur Kapolda Sumatera Utara.

“Berdasakan itu kami mahasiswa mendesak Dirintel dan Diresnarkoba untuk mundur dari jabatannya serta meminta Kapolri untuk perintahkan Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto agar serius berantas praktik judi dan peredaran narkoba di Sumatera Utara”, tegasnya.

Orator lainnya Fahmi menyampaikan bilamana tuntutan mereka tidak diindahkan, maka mereka akan melakukan demotrasi kembali.

“Narkoba dan judi berbahaya untuk generasi muda dan merusak moral anak bangsa, sehingga bilamana tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan kembali melakukan demontrasi dengan jumlah masa yang lebih besar”, tutupnya.

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media