PWNU DKI JAKARTA GANDENG DIS GULKARMAT PROV DKI JAKARTA SOSIALISASI PENCEGAHAN KEBAKARAN SERTA PEMBAGIAN APAR DI KAWASAN PADAT PENDUDUK KARANGANYAR JAKARTA PUSAT

IMG-20240820-WA0087

Jakarta – Bertempat di Jl. F Karang Anyar Gg. 10, RT.12/RW.6, Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat,Tepatnya di Majelis Taklim Al-Musyawaroh Perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang diwakilkan oleh Satgas Kelurahan Karanganyar pak Sarmin SH sebagai Narasumber melakukan sosialisasi penanggulangan kebakaran kepada ibu ibu majelis di 5 kelurahan se kecamatan sawah besar, Selasa (20/08/2014).

Kegiatan ini diinisiasi bersama sebagai langkah strategis PWNU dan Dinas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan Prov DKI Jakarta dalam pencegahan kebakaran di tiap wilayah yang belum tersosiali dan padat penduduk, sasaran utama majelis taklim yang didominasi oleh ibu-ibu yang memang garda terdepat dan turut siap siaga di rumah. PWNU yang diwakili oleh Gamal Abdul Nasser mengungkapkan bahwa Kegiatan ini menjadi gerakan gresroot yang akan menjadi persatuan kokoh antara masyarakat dan dinas terkait karna ada efek jangka panjang terkait pencegahan kebakaran akan dirasakan

Dalam sesi sosialisasi juga Sarmin menerangkan langkah awal saat terjadinya kebakaran dan juga begitu penting pemakaian APAR terutama ibu-ibu yang belum memahami cara penggunaan maupun cara pemeliharaan APAR. “Saya sangat senang bisa diundang oleh ibu-ibu sekalian karna saya ingin turun langsung bertemu dengan ibu-ibu menjelaskan secara detail Penyebabab terjadinya kebakaran dan apa apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran termasuk penggunaan Alat Pemadam Api Ringan yang memang paling efektif terhadap awal dari pemadaman api saat terjadi kebakaran” Ucap Sarmin.

Dengan terselenggaranya sosialisasi pencegahan kebarakan dan pembagian APAR ini berharap menjadi program jangka panjang maupun program rutinan setiap minggunya di daerah-daerah yang belum tersosialisakan karna masyarakat butuh pemahaman dini agar mencegah terjadinya kebakaran.

Kami dari PWNU berharap terus berkolaborasi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan penyelamatan Prov DKI Jakarta, dan ini kami sudah melakukan kegiatan lanjutan dari kegiatan kemarin, dan insyaAllah kita akan menyasar kepada majelis taklim yang memang di lingkungan padat penduduk sebagai penduk pengabdian dan kepeduliaan kami terhadap masyarakat tutup Gamal Abdul Nasser

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media