Jakarta – Pada hari Jumat, 18 Agustus 2023, sekelompok aktivis dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Jakarta Raya (PW GPII JAKRAY) menggelar aksi unjuk rasa dengan hal yang unik dan simbolis di dua tempat sekaligus, yaitu Kantor Balai Kota & di depan Istana Negara (tepat di depan patung kuda Jl. Merdeka Barat Jakarta Pusat). Aksi ini bertujuan untuk menyoroti dampak serius polusi udara terhadap kesehatan masyarakat.
Aksi tersebut dimulai dengan pembukaan orasi lalu, lalu para aktivis Mereka menggunakan boneka atau manekin yang mewakili bapak, ibu, dan anak-anak yang menjadi korban akibat tingginya tingkat polusi udara di DKI Jakarta. Para aktivis juga membawa keranda mayat sebagai simbolisasi akan hilangnya nyawa akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Pukul 14:00 siang, aktivis PW GPII Jakarta Raya berkumpul di dua lokasi utama, yakni di Balaikota DKI Jakarta dan di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan memegang spanduk berisi pesan-pesan tuntutan untuk peningkatan kualitas udara di kota, mereka dengan tegas menyuarakan pentingnya langkah-langkah preventif untuk mengatasi polusi udara.
Dalam pernyataannya, Koordinator Lapangan Aksi ini, Budiman, menjelaskan, “Aksi unjuk rasa ini kami lakukan sebagai upaya untuk menggambarkan betapa seriusnya dampak polusi udara terhadap kesehatan dan kehidupan masyarakat DKI. Banyak saudara kita yang jatuh sakit dan meninggal akibat gangguan saluran pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara. Kami berharap pemerintah dan semua pihak terkait akan lebih proaktif dan bertindak tegas dalam menangani akar permasalahan ini yaitu pembatasan impor mesin bermotor dan produksi kendaraan bermotor yang mengakibatkan polusi dan macet di DKI Jakarta”
Meskipun aksi ini berlangsung dengan damai, aktivis PW GPII Jakarta Raya menegaskan bahwa pesan mereka adalah panggilan untuk bertindak segera dalam mengurangi emisi polutan udara dan meningkatkan kualitas udara di DKI Jakarta akibat dari meningkatkan impor mesin bermotor & kendaraan bermotor. Aksi demonstrasi ini pun diharapkan dapat memicu kesadaran lebih luas di kalangan masyarakat dan menuntut pada langkah-langkah konkret dari Pemerintah Provinsi DKI (PJ Gubernur DKI & Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI) dalam menangani masalah polusi udaradi DKI Jakarta.
Dalam Aksi demonstrasi ini, para aktivis PW GPII JAKRAY bersama – sama menyerukan tuntutan kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dan PJ Gubernur Heru Budi Hartono Untuk :
1. Meminta Presiden Joko Widodo untuk menCOPOT PJ Gubernur Heru Budi Hartono, Karena tidak ada langkah Konkret dalam tata kelola penurunan gas emisi di DKI JAKARTA.
2. Copot Asep Kuswanto. SE. M. Si. Sebagai Kadis LH Prov. DKI Jakarta, karena dinilai gagal dalam mengusahakan upaya penurunan emisi DKI Jakarta.
3. Kegagalan Pj. Gubernur Heru Budi Hartono dan Kadis LH DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam penurunan emisi menyebabkan menurunnya kesehatan masyarakat dan kualitas hidup Masyarakat DKI Jakarta secara signifikan.
4. Mendesak Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya pembatasan produksi kendaraan berbahan bakar fosil yang dilakukan industri otomotif dan perluas pembatasan operasi kendaraan bermotor pada jalan protokol di DKI Jakarta
Dengan berakhirnya aksi demonstrasi ini, pesan penting tentang perlunya penanganan serius terhadap polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan manusia pun diharapkan akan terus bergema dalam pembahasan publik dan agenda pemerintah provinsi DKI Jakarta.