Bernard: Ramah dan Santun Ciri Bangsa Indonesia, Kita Harus Perangi Fitnah dan Hoax

Jelang Pemilu 2024, masyarakat Indonesia sudah terpolarisasi dalam tiga kelompok pendukung calon Presiden, yaitu pendukung Anies Baswedan, Pendukng Ganjar Pranowo dan Pendukung Prabowo Subianto. Sayangnya polarisasi masyarakat mengarah kepada hal buruk yang ditandai dengan maraknya hoax dan ujaran kebencian di media sosial pendukung ketiga capres tersebut. Hal ini mengudang keprihatinan aktifis nasional yang tergabung dalam Masyarakar Ramah Pemilu (MRP).

“Ditengah ketidakpastian system Pemilu, kami prihatin melihat tren media sosial dimana ketiga pendukung capres saling serang dengan hoax, fitnah dan ujaran kebencian. Masyarakat Ramah Pemilu (MRP) lahir untuk melawan fitnah dan hoax.” Kata Bernard D. Namang, Presidium MRP dalam keterangan di Jakarta, Jum’at (2/6/2024).

Bernard melanjutkan, selama ini pemerintah selalu mengingatkan masyarakat agar tidak saling bermusuhan hanya karena berbeda pilihan dan dukungan baik perbedaaan calon presiden maupun partai politik. Namun tetap saja setiap menjelang Pemilu masyarakat kita selalu berseteru satu sama lain. Ini hal tidak baik bagi perkembangan demokrasi Indonesia.

“Seharusnya perbedaan dukungan Capres menjadi perekat bukan pemecah belah. MRP hadir mengajak semua komponen masyarakat tidak hanya pendukung Capres untuk berpegang teguh bahwa kita Bhinneka Tunggal Ika.” Ujarnya.

Oleh karena itu Bernard mengajak masyarakat untuk bersama-sama dan bergandeng tangan dalam wadah Masyarakat Ramah Pemilu untuk mensosialisasikan Pemilu, partai politik dan calon presiden dengan cara-cara yang baik dan terhormat. Dia mengatakan MRP dalam waktu dekat aka nada do semua kecamatan di Indonesia.

“Sudah saatnya Masyarakat di beri pencerahan bahwa PEMILU itu adalah Pesta Demokrasi yg harus dilakukan dengan rasa damai dan penuh kegembiraan. Sebab di saat PEMILU itulah Rakyat bisa menentukan siapa2 saja yg pantas mewakili mereka utk membawa aspirasi mereka selama 5 tahun kedepan” tegas Bernard.

Seperti diketahui sejumah akifis nasional membidani kelahiran organ relawan Kepemiluan beranam Masyarakat Ramah Pemilu (MRP) yang memberikan perhatian khusus gerakan melawan fitnah, hoax dan ujaran kebencian setiap mendekati Pemilu. MRP didirikan di Menteng oleh chandra halim (PP PERISAI) Bernard D Namang (DPP GMPPK),, Dedi Jaya (DPP GARDA NUSANTARA), Ahmad Suhawi (DPP PENA), Aderi Z Sitompul (PP ISARAH), Diko Nugraha (DPP GPI) dan Sanusi (DPP SESMI).