Langkah Pemerintah sudah Tepat Menaikkan Harga BBM Bersubsidi Disaat Harga Minyak Mentah Dunia Tidak Stabil

WhatsApp Image 2022-09-03 at 19.13.55 (1)

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter pada Sabtu siang (3/9).

Tak cuma Pertalite, harga Solar subsidi juga naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Pertamax turut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

Kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan semua biaya produksi, bahkan beberapa komoditas lain juga akan mengalami kenaikan.

Ketua Wilayah Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PW Perisai) DKI Jakarta Joko Apriyanto menilai keputusan pemerintah menyesuaikan harga BBM semata-mata demi mencegah inflasi yang terlalu tinggi.

“Keputusan yang diambil tentu memperhatikan berbagai sektor, seperti pangan, kesehatan, dan ekonomi,” kata Joko dalam diskusi publik bertajuk “Pengalihan Subsidi dan Energi pada Sektor Produktif, Langkah Indonesia Kuat Menghadapi Krisis Energi, Krisis Pangan, dan Krisis Kesehatan Global” di Markas Syarikat Islam, Jakarta, Sabtu (3/9).

Menurut Joko, PW Perisai DKI Jakarta akan bersama-sama pemerintah dalam penyesuaian harga BBM. Karena situasi Indonesia yang sulit membuat semua pihak harus bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

Karena itulah PW Perisai DKI Jakarta mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, bersama-sama dalam menghadapi krisis global.

“Penyesuaian harga BBM tentu telah melewati banyak pertimbangan dan masukan,” demikian Joko.

 

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media