Targetkan mahasiswa tervaksin, PP Hikmahbudhi gelar vaksin bersama Mabes POLRI

IMG-20210827-WA0024

Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) dan Mabes Polri selenggarakan Program Percepatan Vaksinasi Nasional di Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya, Tanggerang Selatan.

Kegiatan Vaksinasi ini diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Republik Indonesia ke 76. Kegiatan ini dihadiri oleh 500 orang yang terdiri dari berbagai golongan mulai dari siswa, Mahasiswa, pengurus Sekolah hingga warga sekitar ini berjalan dengan sangat lancar dan kondusif.

Dalam kegiatan ini sejumlah tokoh seperti WakabaIntelkam Mabes Polri Irjen Pol Suntana MSi, Pimpinan STAB Sriwijaya, hingga Pengurus Pusat PP Hikmahbudhi meninjau langsung ke lokasi kegiatan.

Menurut Ketua Umum PP Hikmahbudhi, Wiryawan, kegiatan ini adalah sinergi lanjutan antara PP HIKMAHBUDHI dan Polri. Sebelumnya PP Hikmahbudhi bersama Polri menggelar program Vaksinasi Nasional di jakarta.

“Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan Vaksinasi Nasional yang kami selenggarakan sebelumnya bersama Aliansi Cipayung plus. Namun kali ini kami mengarahkan fokus kami kepada STAB. Karena menurut kami sekolah-sekolah tinggi agama buddha harus menjadi salah satu skala prioritas dalam program percepatan Vaksinasi Nasional, mengingat jumlah mahasiswa dan pemuda buddhis yang cukup banyak” kata Wiryawan melalui keterangan pers, Jumat, ( 27/08/2021).

Masih menurut Wiryawan, selama Pandemi Covid-19 ini tak sedikit jumlah Mahasiswa, pemuda dan umat buddha yang terpapar Virus ini. Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi PP Hikmahbudhi untuk menjadikan pusat pendidikan pemuda buddha sebagai salah satu sentra Vaksinasi Nasional.

“Selama Pandemi Covid-19 banyak tokoh-tokoh, kawan-kawan dan keluarga besar kami yang menjadi korban. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami untuk melindungi Umat dan juga mahasiswa dan pemuda di STAB” ungkap Wiryawan.

Dilain kesempatan, Sekjend PP Hikmahbudhi, Ravindra, menyebut kegiatan Vaksinasi Nasional di STAB Sriwijaya ini adalah wujud tanggung jawab moral PP Hikmahbudhi untuk bahu membahu bersama Polri untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di Indonesia.

“Sebagai Pemuda, kami sangat terpanggil untuk terlibat dalam Kegiatan Vaksinasi Nasional ini. Ini untuk kali kedua kami diberikan kepercayaan oleh Mabes Polri. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, WakabaIntelkam Irjen Pol Suntana dan seluruh tenaga Kesehatan dan seluruh masyarakat yang terlibat aktif dalam mewujudkan kekebalan komunal dengan melaksanakan Vaksinasi. Dan kami juga berterimakasih kepada BEM STAB Sriwijaya, PC Hikmahbudhi Tangerang selatan dan juga Rektorat STAB yang turut mensukseskan kegiatan kemanusiaan ini.

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media