Jakarta. Laskar Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) mendukung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun.

“Setelah saya melihat dan merasakan apa yang telah dilakukan oleh KSAL terhadap bangsa dan negara, utamanya dalam menjaga kedaulatan NKRI maka tidak ada alasan bagi Presiden Joko Widodo untuk tidak memilih Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI,” ujar Muhammad Hapi, Panglima Laskar PERISAI, di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Menurut Hapi, sudah banyak prestasi yang sudah diraih oleh Laksamana TNI Yudo Margono selama ia mengabdi sebagai prajurit TNI Angkatan Laut. Baik dalam tugas militer maupun tugas non militer seperti SAR. Sebagai KSAL berulangkali Yudo memerintahkan kapal kapal TNI AL melakukan manuver penegakkan hukum demi menjaga kedualatan di laut Natuna Utara yang diklaim sebagai wilayah China.

“Saat menjabat Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1), Yudo dipercaya memimpin tugas non militer dalam operasi SAR Satgas Laut pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada tahun 2019. Dengan kesigapan satgas dibawah pimpinannya tak butuh lama berhasil menemukan serpihan dan CVR pesawat nahas tersebut. Kesuksesan pada saat menjabat Pangkoarmada 1 menghantarkannya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1),” jelas Hapi.

Selain itu lanjut, Hapi, sebagai prajurit TNI Angkatan Laut, Yudo Margono diyakini mempunyai kelebihan dalam memetakan potensi kelautan Indonesia yang memiliki garis pantai 95.181 kilo meter, terpanjang kedua di dunia.

“Pengalaman sebagai prajurit TNI Angkatan Laut, Yudo pasti mampu mengamankan kadaulatan diwilayah laut dari ancaman pencaplokan pulau. Disamping itu beliau juga bisa mendorong eksplorasi potensi ekonomi laut Nusantara yang jika dilakukan dengan baik dan benar akan menjadi sumber daya ekonomi yang besar. Dengan demikian visi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan kekuatan maritim yang besar dan kuat secara militer dan ekonomi menjadi niscaya,” tutur Hapi.

Hapi meneruskan, sebagai Pangkogabwilhan 1 yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangannya bukan hanya di laut tetapi meliputi darat, laut dan udara. Tentunya tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin besar. Namun, Laksamana TNI Yudo Margono membuktikan jika beliau mampu mengemban setiap tugas yang diberikan. Setidaknya itu terlihat banyak tanda jasa yang beliau terima hingga akhirnya dipercaya sebagai Kepala Staff TNI Angkatan Laut.

“Oleh karena itu, dengan prestasi dan track record yang beliau miliki. Selain juga karena memang seharusnya Panglima TNI kedepannya dari TNI AL (karena TNI AD dan TNI AU) sudah mendapatkannya, maka sudah seharusnya dan selayaknya Presiden Jokowi memilih Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,” tutup Hapi.