Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak ( AMPES ) angkat Bicara terkait video viral di NTB

IMG-20210718-WA0039_compress3

Lombok Barat – Video Oknum Anggota DPRD NTB asal Partai Amanat Nasional yang adu mulut sama petugas yang berjaga memperlancar PPKM Sempat Viral Beberapa waktu yang lalu.

Video yang berdurasi sekitar 2 menit tersebut menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan masyarakat sehingga terjadi pro dan kontra.

Hal ini membuat Alhadi Muiz ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak ( AMPES ) angkat Bicara, ia mengatakan hal semacam ini di sudahi saja dan tidak perlu di besar besarkan.

” Hal semacam ini tidak perlu di besar besarkan, Yang harus kita lakukan saat ini adalah bagaimana caranya agar Masyarakat mendapat bantuan dan tetap kuat menjalani PPKM ini.”ungkapnya

Selain itu, ia juga mengkritik para pejabat yang seharusnya memberi contoh kepada masyarakat agar tidak semena mena karena jabatan yang di emban.

” jangan karena memegang kekuasaan lalu seenaknya melewati Satgas PPKM.” Pungkasnya

Sementara itu, untuk para petugas kata Aldy, jangan hanya kejam terhadap masyarakat bawah, tetapi lunak sama para pejabat.

” Kami berharap, terkait dengan di berlakukannya PPKM di beberapa daerah di Provinsi NTB ini, diharapkan agar tidak lupa juga di sertai dengan gelontoran bantuan yang nyata terhadap masyarakat kita, jangan hanya menyuruh diam di rumah tetapi pikirkan juga apa yang akan d makan kalau hanya diam d rumah saja, tanpa harus mencari rezeki” Pungkasnya

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media