AKSI SURYAMAHASISWA GERUDUK KEMENAG KEDUA KALINYA

0

Jakarta – Mahasiswa yang tergabung dalam Suara Rakyat dan Mahasiswa (Surya&Mahasiswa) melakukan unjuk rasa didepan Gedung Kementrian Agama Jl Lapangan Banteng Kamis, 10/09/20.

Aksi protes Suara Rakyat dan Mahasiswa (Surya&Mahasiswa) sudah kedua kalinya unjuk rasa didepan Gedung Kementrian Agama.

Dalam unjuk rasa Surya Mahasiswa menuntut atas Penyalahgunaan anggaran Covid-19 dalam pemberian bantuan operasional Organisasi ditjen Bimas Islam serta Dugaan Kasus Korupsi pengembalian dana dari kementrian yang melibatkan mantan Dirjen Pendis yang diduga menyalahgunaan anggaran 7 Milliar terkait kelebihan pemotongan pajak pertambahan nilai ( PPN).

“Kami sangat miris dengan kondisi Kementrian Agama, dari dulu banyak sekali permasalahan kasus hukum yang terjadi di Kementrian Agama, dari mulai kasus Korupsi, Rapat fiktif, jual beli jabatan, dan lain-lain hingga sekarang ini pun ada indikasi terkait penyalahgunaan anggaran Covid-19 oleh gugus tugas pencegahan Covid-19, dan Nepotisme dalam pemberian bantuan Operasional Organisasi Ditjen Bimas Islam serta penyalahgunaan anggaran dana pengembalian pajak yang seharusnya tidak terhutang di Ditjen Pendis”. Ucap Ali Hasan selaku Korlap

Selain itu, Korlap Suara Rakyat dan Mahasiswa (Surya&Mahasiswa) menyampaikan didepan Gedung Kementrian Agama meminta Mentri agama untuk serius memberantas praktek KKN di Kemenag, sehingga Kemenang dapat kembali menjaga marwah lembaga Kementrian Agama.

“Disamping itu kami pun meminta Mentri agama Fachrul Razi segera menindak tegas atas apa yang kemudian dilakukan oleh Eks Dirjen Pendis yakni Kamaruddin Amin”. Ucap korlap Ali Hasan

Salah satu orator SURYA&MAHASISWA menyampaikan dan mengarahkan masa untuk duduk di jalan sebagai bentuk kekecewaan kepada lembaga yang mengatasnamakan agama.

“Kami berharap Lembaga Negara yang mengatas namakan agama seharusnya memberikan contoh yang baik kepada generasi bangsa.” tutup salah satu Orator Rusman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may have missed

Pengurus Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AM-MDI) gelar Forum Group Disccussion (FGD) dikawasan warunk wow kwb, Jakarta selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh Miko Napitupulu (Tokoh Nasional), Dr. Muhamamd Mansur (Staf Ahli Rektor Univeristas Pancasila), Letnan Jenderal (Purn) TNI. Ali Hamdan Bogra, serta Ir. Haidar Alwi ini bersama ratusan peserta dari kalangan aktivis mahasiswa guna membahas isu-isu terkini soal penenangan distribusi gas bersubsidi. “Kami menggelar forum diskusi ini untuk mendukung langkah taktis menteri ESDM Bahlil Lahadilia soal kebijkan menata sistem pendistrubusian gas bersubsidi yang diributkan saat ini”. Ucap Sandri Rumanama (Ketua Harian PP AM-MDI), kamis, (13/2) Sandri mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebenarnya pro rakyat meski sempat membuat larangan penjualan elpiji 3 kilogram (kg) oleh pengecer karena ingin memastikan pengelolan subsidi negara tepat sasaran. “Sangat pro rakyat, memastikan satuan harga bisa dijangkau masyarakat, memutus mata rantai mafia gas yang bermain penyulingan gas 3 kg ke 12 kg, serta memastikan subsidi negara tepat sasaran ini sangat pro rakyat”. Ucapnya Sandri menyampaikan jika merujuk pada sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 bahwa sejatinya, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Hanya saja, pada kenyataanya, masih banyak pihak yang bermain-main disni “Negara sudah mensubsidikan ratusan triuliun untuk rakyat tapi nyata nya tidak tepat sasaran, bahkan pihak yang sebenarnya tidak berhak, tetapi ikut memanfaatkan subsidi ini serta mencari keuntungan dari subsidi ini”. Papar Sandri Rumanama kepada awak media