Kinerja Menpora Dinilai PJ Ketum PB HMI Romadhon Jasn Tak Maksimal Angkat Nama Baik Indonesia di Mata Internasional.
Jakarta, – Sejak blunder masalah WADA yang berujung tidak berkibarnya Sang Saka Merah Putih. PB HMI terus mempertanyakan alasan kenapa Bapak Presiden Jokowi tidak secepatnya mencari pengganti Menpora.
Kali ini Menpora kembali berulah dengan memberi pernyataan seolah-olah Thomas Cup bukan turnamen bergengsi. Bayangkan kualitas menteri kita, tidak mengetahui betapa bergengsinya Thomas Cup.
Padahal, Thomas Cup adalah kejuaraan level dunia yang diselenggarakan tiap 2 tahun sekali di tahun genap di bawah BWF. Setara dengan Piala dunia yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali dibawah FIFA. Ini kejuaraan dunia yang sudah berlangsung lama, bukan kejuaraan tingkat RT/RW yang baru dilaksanakan kemarin.
Kami berkesimpulan, Menpora tidak paham masalah keolahragaan. Blunder masalah WADA dan statement mengenai Piala Thomas kali ini sudah cukup memberi keterangan tentang kualitas Menpora kita.
Oleh karena itu, PB HMI menyarankan agar Presiden Jokowi mengevaluasi jabatan Menpora. Berilah kepada orang-orang yang benar-benar mengerti tentang kepemudaan dan olahraga.
Kemaren menganggap masalah WADA adalah masalah kecil, itu sebabnya berakhir dengan tidak berkibarnya Sang Merah Putih. Atlit kita sudah berjuang mati-matian dan membawa Indonesia kembali ke puncak setelah sekian tahun. Sekarang malah Menpora nya mengeluarkan pernyataan kontroversi dengan mengatakan Piala Thomas tidak menjanjikan.
Dulu bulutangkis Indonesia berjaya, menjadi satu-satunya kebanggan Indonesia di bidang olahraga. Para atlet dipuja-puji saat kembali ke tanah air, ribuan orang hadir untuk menyambut. Para atlet peraih Juara Piala Thomas diarak keliling Jakarta, Bandung, Surabaya. Bahkan dibuatkan perangko edisi khusus. Sangat diapresiasi negara
Kali ini Menpora kita justru seolah mempertanyakan apakah Thomas Cup bergengsi atau tidak. Itulah pentingnya menpora yang paham sektor olahraga. Kalo perlu mantan atlet, biar dia tau rasanya berjuang dan bisa apresiasi semua atlet terutama yang berhasil meraih mendali.
Atlet berjuang atas nama negara. Menpora nya pura pura tidak mengetahui betapa prestisiusnya Thomas Cup. Zainudin Amali akan menjadi preseden yg tidak baik bagi Menpora Indonesia. Presiden harus melihatnya secara serius dan jernih
Masyarakat selalu bangga dengan para atlet yang mencatatkan namanya dalam sejarah perjalanan Thomas Cup di Indonesia. Pemberian bonus sebenarnya menyangkut kepekaan pemerintah pada kerja keras para atlet
Terimakasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
PJ Ketua Umum PB HMI
Romadhon JASN