PB PMII : Pemerintah harus Segera Selesaikan Masalah Sanksi WADA
Jakarta,- Pemerintah dianggap kecolongan atas sikap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang tidak profesional. Bahkan akibatnya, selain gagal mengibarkan merah putih di kejuaraan Thomas Cup. Indonesia juga terancam gagal menyelenggarakan event-event olahraga tingkat nasional maupun internasional.
“Kejadian ini, tentu sangat mengecewakan masyarakat indonesia,” ungkap Sekertaris Bidang Olahraga PB PMII, Tabah Riyadi.
Menurutnya, LADI sebagai lembaga independen bentukan Kemenpora tidak bisa memberikan suport tehadap keberlangsungan olahraga di indonesia. “Pemerintah harus bertanggungjawab atas kejadian ini. Walau bagaimanapun LADI dalam pengawasan dari Kemenpora,” tuturnya.
Kejadian ini menunjukan bahwa Pemerintah tidak serius dalam menjalankan pengawalan dan pendampingan terhadap olahraga di indonesia. “Masak, pemerintah tidak mengetahui jika akan mendapatkan sanksi dari WADA (Badan Anti Doping Duni). Sedangkan mekanisme aturan olahraga saya yakin pemerintah sudah tahu detail. Termasuk soal Tes doping plan (TDP) yang dipertanyakan WADA hinga menimbulkan sanksi,” tegasnya.
Menurutnya, jika yang menjadi alasan adalah soal pandemi Covid. Hal itu justru dianggap bukan menjadi alasan yang logis. “Pasalnya, negara-negara lain bisa TDP kenapa Indonesia tidak. Jika hal itu yang menjadi alasan, saya rasa alasan itu justru mengerdilkan negara kita sendiri,” tuturnya.
Hari ini pemerintah mungkin sedang membentuk tes infestigasi terhadap kejadian yang sangat fatal ini. Tapi yang paling penting bukan soal itu. “Yang terpenting hari ini adalah segera lakukan pembenahan internal. Baik di tingkat LADI maupun Kementrian. Jangan sampai hal serupa terulang kembali,” katanya.
Selain itu, Tabah juga meminta Pemerintah dan lembaga terkait untuk segera menyelesaikan masalah tersebu. Mengingat dalam waktu dekat akan banyak event olahraga yang telah direncanakan. “Lobi-lobi harus segera diperkuat untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai masalah ini berlarut-larut bahkan event olahraga yg direncanakan justru gagal,” ucap Mahasiswa Pasca Sarjana UNJ itu.
Sebagaimana kita ketahui, Indonesia tanpa bendera Merah Putih di Thomas Cup imbas sanksi dari WADA yang menyatakan Indonesia tidak patuh dalam menerapkan program uji coba doping. Pelarangan pengibaran bendera negara di berbagai ajang olahraga jadi salah satu sanksi yang dijatuhkan karena mengabaikan program dari WADA tersebut.