Pemuda Bersatu Vs Demokrasi Terpimpin DPRD Kota Depok

Kopma Gerakan Pemuda Islam Indonesia menginisiasi sebuah pertemuan antara CipayungPlus dan OKP Kota Depok yang dihadiri oleh Qiwamuhdin, Fauzan bersama Kadernya (PMII), Iqbal Fauzan (IMM), Rayhan (PERSIS), Deni Wahyudi (GPII), Bryan (GEMURA), Jody (PERISAI), Bung El (GAMKI), Diaz (PMI), Sanaz (LEMDIK), Juliman (Pemuda PGI) Kota Depok.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Rumah Kreatif Kota Depok dalam momen Bulan Pemuda yang bertepatan pada Oktober ini, Kegiatan yang bersifat konsolidasi antara sesama Aktivis CipayungPlus dan OKP Kota Depok dalam konteks Kajian Perda Kepemudaan.

Ari Retob (KOPMA GPII) Kota Depok , mengatakan pada awak media kegiatan ini merupakan bukti respon kekesalan kita terhadap DPRD Kota Depok yang sudah melaksanakan penyusunan Perda Kepemudaan tanpa melibatkan kami Aktivis CipayungPlus dan OKP Kota Depok.

Fauzan (PMII) Kota Depok, juga menegaskan ini merupakan perjuangan kami selaku aktivis dari 3 tahun lalu agar adanya payung hukum pemuda dengan diadakan nya Perda Kepemudaan dan melibatkan kami sebagai pelaku aktivis Cipayungplus dan OKP Kota Depok.

Bung El (GAMKI) Kota Depok, kami sangat menyesali dan kecewa dengan sikap DPRD Kota Depok yang mencoba menutup ruang Demokrasi pemuda dalam hal ini Cipayungplus dan OKP kota Depok, dan kita sangat mengecam keras tindakan DPRD yang bertanggungjawab atas rancangan Perda Kepemudaan seakan-akan punya kepentingan dan menciptakan ruang demokrasi terpimpin.

Pertemuan Konsolidasi yang berlangsung di Rumah Kreatif, Forum menyepakati untuk terus mengawal Perda Kepemudaan ini hingga ketuk palu dan Iqbal Fauzan (IMM) kota depok menegaskan bahwa kita akan melakukan kegiatan diskusi publik dalam waktu dekat ini dengan menghadirkan para dewan kita agar apa yang kita perjuangkan ini memiliki hasil yang diharapkan.

Kita harus mampu menguji proses kebenaran untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya, ungkap Bung El pada saat mengakhiri wawancaranya kepada awak media.