Site icon Suara Pemuda

Rendahnya Harga Cabai Ditingkat Petani Membat Petani Cabai Milenial Di Bogor Mengalami Kerugian Hingga Ratusan Juta Rupiah.

Jakarta. Anjloknya harga cabai di pasar membuat ratusan petani mengalami kerugian yang tidak sedikit. Rendahnya harga cabai ditingkat petani disebabkan banyaknya pasokan cabai dari petani ditambah masuknya cabai impor yang semakin memukul para petani local. Hal ini disampaikan salah seorang aktivis pro demokrasi yang memanfaatkan lahan seluas 6 hektar untuk budi daya cabai.
Aktivis yang enggan menyebutkan namanya ini mengaku telah menggelontorkan uang ratusan juta untuk melakukan budi daya cabai di wilayah Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Turunnya harga cabai diakuinya sangat memukul usaha pertanian miliknya.
“Semua petani cabai dari ujung Jawa Timur sampai ujung Jawa Barat mengalami kerugian karena harga cabai turun drastis. Selain masa panen yang berbarengan penyebab terbesar turunnya harga cabai adalah impor cabai yang dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Dia mengaku telah menjual mobil untuk membiayai usaha pertanian dilahan seluas 6 hektar yang sekarang siap panen. Namun rendahnya harga cabai dipasaran dan ditingkat petani membuatnya ragu untuk melakukan panen.
“Dengan harga Rp. 8.000 per kilo gram ditingkat petani, kami bisa apa? Hasil panen akan habis untuk membayar ongkos petik. Lantas bagaimana dengan biaya bibit, biaya merawat tanaman selama ini? Sama sekali tidak masuk perhitungan. Kalo begini untuk apa panen. Saya sampai jual mobil untuk ini semua,” keluhnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menghentikan kebijakan impor produk poertanian karena pasokan petani didalam negeri masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Impor produk pertanian dimasa panen jelas sangat merugikan petani. Seolah olah pemerintah tidak pro petani. Ajakan Presiden untuk menjadi petani jelas tidak akan membawa dampak apa-apa jika kebijakan yang dibuat justru merugikan petani.
“Sepertinya harus kembali turun ke jalan memimpin demonstrasi lagi di Jakarta. Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perdagangan harus bertanggungjawab atas kebijakan impor cabai yang membuat petani rugi besar. Kita akan geruduk kantor mereka di Jakarta,” tegasnya.
Dirinya mengakui siap memimpin petani turun kejalan menuntut keadilan atas nasib petani cabai seperti dirinya dan ratusan petani lainnya yang mengalami kerugian ratusan juta karena anjloknya harga cabai yang disebabkan impor cabai.
“Saya siap dan akan saya pimpin teman-teman petani cabai milenial turun kejalan. Kita akan demontrasi dikantor Menko Perekonomian dan kantor Menteri Perdagangan yang kebijakannya tidak pro petani.” Pungkasnya.

Exit mobile version