Jakarta – Kehadiran Tenaga Kerja Asing asal China di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat mendapat sorotan dari banyak pihak, diantaranya Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Sabtu ( 17.07.2021)
Pj Ketua Umum PB HMI , Abdul Muis mengungkapkan bahwa hal ini merupakan bukti kelemahan kementrian investasi dalam melakukan Pengkajian dan pengusulan kebijakan pelayanan penanaman modal. “Kami melihat ini kelemahan Menteri Investasi yang memberi ruang terlalu besae kepada para investor, sehingga mereka (investor.red) terlalu dominan sampai hal sekecil ini kita harus nurut.”
Pemuda yang disapa Muis ini juga menambahkan kejadian ini adalah petanda negeri ini seolah telah digadaikan kepada investor asing. “Kami menilai kekayaan sumber daya alam yang kini kita miliki tidak lagi dikelola untuk kemakmuran rakyat indonesia, tetapi dikuasai sepenuhnya pemilik modal asing.”
Alumni Universitas Hasanuddin ini juga menyampaikan dengan segala sumber daya yang dimiliki mestinya Indonesia lebih berdaulat dan berpihak pada rakyatnya dalam menerima Investasi. “Sumber Daya Alam yang kita miliki harusnya dapat meningkatkan posisi tawar dalam menerima para investor. Kalau skema investasi seperti ini kita tetap saja akan terus jadi pembantu di rumah sendiri” ungkap mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia ini.
“Yang terakhir kami meminta agar menteri investasi sebagai wakil pemerintah dalam menerima investasi Asing harus benar-benar memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja” Tutur pemuda kelahiran Sulawesi Barat ini