Sejumlah Cabang Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia berbagi masker KF94 demi menekan penularan covid 19

Indonesia, Sejumlah Cabang Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) di sejumlah Daerah melakukan kegiatan pembagian Masker jenis KF94, masker ini merupakan hasil kerja sama dengan JTS (Join Together Society) Korea. Hikmahbudhi mendapatkan bantuan 150.000 Masker yang akan dibagikan kepada masyarakat umum, tidak hanya di kalangan internal Buddhis dan masker ini dibagikan secara Gratis.

Saat di konfirmasi wartawan ketum PP Hikmahbudhi Wiryawan S.Farm, menyatakan “Adapun cabang yang sudah mendistribusikan Masker tersebut untuk di Jakarta Cabang Jakarta Selatan”.

lanjut Wiryawan, “Sedangkan yang di luar Jakarta Cabang Pontianak di Kalbar dan Cabang Medan di Sumatera Utara”.

“Hikmahbudhi akan mengoptimalkan pembagian masker di Zona merah khususnya di DKI Jakarta, dalam waktu dekat ini cabang Jaktim, Jakbar, Jakut dan Jakpus akan melakukan kegiatan yang sama mendistribusikan masker di wilayah masing-masing”, pungkas Wiryawan

Sambung Wiryawan, “Kemudian akan disusul nanti teman-teman di Banten ada cabang Tangerang Kota dan Tangerang Selatan, di Jawa Timur Cabang Malang, cabang Palu di Sulteng, Cabang Mataram di NTB, cabang Semarang dan Wonogiri di Jawa tengah dan untuk Wilayah Jawa barat akan dibagikan oleh cabang Bandung dan Karawang”.

Wiryawan menambahkan, “Kegiatan ini merupakan bentuk upaya yang dilakukan oleh Hikmahbudhi untuk membantu pemerintah dalam memutus dan mencegah mata rantai penularan Covid-19 dengan pendisiplinan Prokes yakni penggunaan masker. Kami berharap Masker yang kita bagikan ini digunakan, mari kita bantu pemerintah dalam pencegahan dan memutus mata rantai penularan Covid-19. Sudah banyak sekali Korban meninggal dari Ganasnya Virus ini, jangan lalai untuk menerapkan prokes ketat (5M)”.

“Kami atas nama keluarga besar Hikmahbudhi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Donatur JTS (Join Together Society) Korea. Masker ini sangat bermanfaat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di Indonesia”, tutup Wiryawan.