Site icon Suara Pemuda

Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bekasi sebut Transportasi Terintegrasi bisa menjadi Potensi Pendapatan daerah Kota Bekasi

BEKASI- Melihat Kota Bekasi di era sekarang yang menjadi kota penyanggah DKI Jakarta dan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi di perlukan alat transportasi yang nyaman, murah dan terintegrasi. Terlepas dari keberadaan transportasi online yang hadir memenuhi kebutuhan masyarakat, akan tetapi angkutan umum masal juga sangat di butuhkan masyarakat Kota Bekasi.

Kehadiran Trans Patriot sebagai angkutan umum masal terpadu menjadi solusi angkutan umum bagi masytarakat kota bekasi, rute trans patriot dari Terminal Bekasi – Harapan Indah, Sumber Arta – Wisma Asri  dan Bantar Gebang – Summarecon menjadi solusi transportasi terpadu bagi masyarakat Kota Bekasi. Masyarakat sangat terbantu dengan kehadiran Trans Patriot apa lagi tarif yang murah Rp 4000 – Rp 7500 dan nyaman menjadi solusi bagi mobilitas warga Kota Bekasi.

Di sisi lain Transpatriot juga di bawah Prusahaan Daerah (PD) Mitra Patriot dapat menyumbang pendapatan daerah, bukan malah terus di subsidi dan merugi. Harus menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam pembinaan Perusahaan Daerah.
Transpatriot Bekasi dihentikan operasionalnya. Koridor yang ditutup operasinya adalah koridor 1 Terminal Bekasi – Harapan Indah koridor 2 rute Perumahan Vida Bantar gebang-Summarecon Bekasi dan koridor 3 rute Wisma Asri Bekasi Utara-Sumber Arta Bekasi Barat.

Dilansir dari media, juru bicara perusahaan daerah Mitra Patriot Iqbal Daut mengatakan “Selain jam operasional berkurang (karena pandemi), membuat animo masyarakat pengguna moda angkutan massal bus transpatriot jadi menurun.”

Dilain tempat dan waktu Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bekasi Mahfud Latuconsina atau akrab disapa Bang Puteh menyayangkan Pemberhentian oprasinya Transpatriot atas alasan administrasi, melihat kehadiran Transpatriot sangat mebantu mobilitas warga dalam beraktifitas sehari-hari. Seharusnya Pemda Kota Bekasi memberikan solusi konkret dalam permasalahan kebutuhan transportasi yang Nyaman, Murah dan Terintegrasi.

Bang Puteh menambahkan dengan analogi pendapatan daerah yang perlu dari berbagai sektor, “kalau pariwisata kita kan ga punya gunung apalagi laut, maka selain memaksimalkan potensi yang ada bisa dengan manajemen transpatriot yang lebih konkret.”

Kalau masyarakat Jakarta ditanya mengenai kota bekasi pasti tidak jauh dari Mall metropolitan, Harapan Indah, Summarecon dan tentunya Bantar Gebang (Tempat Pembuangan Akhir Sampah)

“Surabaya saja angkutan umum yang dikelola pemerintah kotanya warganya membayar dengan sampah plastik, kita punya banyar gebang sebagai tempat pembuangan sampah akhir harusnya juga bisa memaksimalkan itu dan apalagi Masyarakat Kota Bekasi banyaak yang belum tau mengenai transportasi ini saat itu, hal ini artinya management dan sosialisasinya memang kurang.” Tutup bang Puteh.

Exit mobile version