Hari Pahlawan, PB HMI: Pemuda Harus Jadi Pemersatu Bangsa
JAKARTA – Tanggal 10 November merupakan salah satu hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yang pada saat itu para pahlawan rela mengorbankan harta, keluarga hingga nyawa mereka untuk memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Umum PB HMI Ahmad Latupono menegaskan dalam menghargai perjuangan dan pengorbanan serta kesetiaan para pahlawan merupakan salah satu cara bentuk kebanggan atas jasa pahlawan.
“Ada istilah umum yang mengatakan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai jasa jasa para pahlawannya,” ungkap Ahmad Latupono dalam seri diskusi bertema “Pemuda Pahlawan Pemersatu Bangsa, Penjaga Toleransi, Pengawal Bhinneka Tunggal Ika”, hari ini.
Menurutnya, sudah saatnya generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pahlawan yang terdahulu. Pahlawan tidak harus angkat senjata namun dapat menjadi panutan dan berwawasan luas serta menjaga keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI) adalah sosok pahlawan yang di butuhkan saat ini.
“Generasi penerus harus mampu menghargai bangsa sendiri. Implementasikan dengan aksi nyata untuk negaramu,” sebutnya.
Dikatakannya, pemuda juga harus mampu berada pada garda terdepan menjadi pemersatu bangsa Indonesia di tengah meningkatnya intoleransi antar sesama masyarakat Indonesia sekarang ini.
“Sosok pahlawan yang kita butuhkan saat ini adalah sosok yang bisa membangun kesadaran pluralisme, dan menjalin persaudaraan antar umat beragama,” katanya.
Oleh karenanya, Ahmad juga mengajak seluruh masyarakat mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dan berkontribusi bagi kemajuan Tanah Air. Ia kembali mengatakan jasa para pahlawan mesti menjadi inspirasi bagi seluruh anak bangsa.
“Semangat juang para pahlawan mesti menjadi inspirasi bagi seluruh anak bangsa untuk terus mengupayakan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa ditengah pandemi covid-19, sosok pahlawan terus bermunculan seiring perjalanan bangsa Indonesia. Mereka membawa perubahan dengan memberikan kontribusi positif dan hal itu sangatlah layak diberi gelar pahlawan.
“Tenaga medis, peneliti, akademisi mereka menjadi garda depan berjuang dalam menghadapi pandemi COVID-19. Jadi layak merekalah pahlawan ditengah pandemi,” tandasnya.