Site icon Suara Pemuda

Organisasi Cipayung Banten Gelar Webinar terkait Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada Banten 2020

Banten- Pemerintah dalam hal ini kemendagri, DPR, dan penyelenggara sudah menyepakati pilkada serentak 2020 digelar pada 9 Desember 2020.

Pada tahun 2020 ini Indonesia akan mengadakan pesta Demokrasi yang cukup besar di mana akan ada 270 Pilkada baik itu tingkat provinsi,kabupaten/kota secara serentak pada tanggal 9 desember ini dengan rincian: 9 Pilgub, 224 Pilbup, dan 37 Pilwakot.

Dalam merespon pilkada serentak, Mahasiswa Banten mengadakan Diskusi Webinar “Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada Banten 2020″, dengan pembicara dari OKP Cipayung Plus Banten pada Senin 13 Juli 2020.

Ketua Bidang External Badko HMI JABODETABEKA-BANTEN, Januar Eka Nugraha Mengatakan ” Pilkada bisa saja di Jadikan ajang ASN untuk melakukan kampaye petahana, disinilah peran serta mahasiswa untuk mengontrol dan mengawasi agar ASN tetap pada posisi netral”.

Lain hal Ahmad Solahudin Ketum PKC PMII Banten menjelaskan ” Semua pihak mahasiswa, tokoh masyarakat dan stakholder lainnya harus bisa menjaga kondusifitas efek dari pilkada di Banten”

Indera Patmala Ketua DPD GMNI mengungkapkan, ” Penyelengara dan Pengawas bahkan masyarakat harus di bekali protokol kesehatan dan APD dalam Pilkada banten yang akan di gelar, kedepan harus lebih mendalam untuk melanjutkan kondisi pilkada banten bisa berdiskusi dengan KPU dan Banwaslu”.

” Money politik pada setiap kontestasi demokrasi dalam pilkada di banten sudah lumrah hal ini harus di hindari agar masyarakat menjadi pemilih cerdas dengan melihat visi dan misi “, Ungkap Ketua DPD IMM Banten Ahmad Zunaedi.

Kammi Bantenpun melihat partisipasi publik masih agak kurang dalam mengikuti pilkada Banten yang sebentar lagi akan dilakukan apalagi melihat kondisi pademi covid 19 yang masih berlangsung,Ujar Imam Maulana.

“Politik SARA masih saja ada ditengah-tengah pilkada berlangsung agar tidak terjadi hal tersebut baiknya, kandidat lebih harus mengedepankan Visi Misi untuk semua golongan agar diterima oleh masyarakat yang sifatnya Heterogen” Kata David R Korwil III, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. (Red/Dw)

Exit mobile version