TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Pemerintah daerah di Sulawesi Utara mengimbau masyarakat merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah di rumah dan bersilaturahmi lewat media sosial. Penegasan itu disampaikan mengacuh dari kebijakan Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang meminta umat Lebaran di rumah untuk mencegah penularan Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, pembatasan kegiatan di saat Idulfitri sudah menjadi kesepakatan bersama yang diinisiasi tokoh agama Islam di Sulut. “Hasil rapat dengan tokoh agama hasil kesepakatan diimbau salat id, takbiran, halal bi halal dilaksanakan terbatas di keluarga,” ujar Gubernur.
Adapun kesepakatan soal pembatasan halal bi halal tertuang dalam poin 3 dari 4 butir kesepakatan, menyebutkan mengajak kepada seluruh umat Islam selesai Ramadan agar tetap membatasi kegiatan mengumpulkan orang dalam jumlah banyak termasuk dalam kegiatan silaturahmi dan kegiatan halal bi halal.
Para tokoh agama yang hadir dalam kesepakatan bersama terdiri dari Ketua Umum MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua PW Muhammadiyah Sulut DR Nasruddin Yusuf.
Ketua PW NU Sulut H Ulyas Taha, Ketua Wilayah Syarikat Islam Sulut Macmud Turuis. Ketua PW Dewan Masjid Indonesia Sulut Wahyudy Karaeng, Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan, Ketua PHBI Sulut Syahrul Poli.
PW Mathla’ul Anwar Awaluddin Pangkey, serta tokoh umat Islam yang juga Anggota DPRD Sulut Amir Liputo. Gubernur mengatakan, kebijakan ini diambil karena semua tahu persis Covid-19 wujud nyatanya tidak kelihatan. “Jadi kita sangat hati-hati dalam rangka membatasi dan mengurangi Covid-19 di Sulut,” ungkap dia.
Gantinya masyarakat bisa menggunakan teknologi untuk saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan, sebagaimana menggunakan teknologi live streaming ketika menggelar salat id di rumah.
“Saya sebagai Gubernur berterima kasih karena inisiasi dari tokoh agama di Sulut sehingga pemerintah tinggal mendorong dan mengimbau, kita sosialisasikan kepada masyarakat di Sulut apa yang jadi keputusan bersama ini,” ujarnya.
Ia berterima kasih karena memang banyak respons positif masyarakat, dan kepala daerah di Sulut, terkait apa langkah-langkah diambil pimpinan umat di Sulut.
Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow minta warga untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga inti. “Tahun ini rayakan dengan keluarga dulu. Jangan dulu saling pesiar,” kata dia, 21/5/2020).
Yasti menganjurkan warga untuk melakukan silaturahmi virtual memanfaatkan teknologi informasi. Untuk Lebaran tahun ini, Yasti tidak akan open house (terima tamu). Ia meminta para pejabat juga mengikuti jejaknya. “Silaturahmilah lewat teknologi informasi,” kata dia. Sebut Yasti, tali silaturahmi tak harus putus meski tidak ketemu secara fisik.
Mudik virtual dan silaturahmi virtual jadi pilihan ASN dan pekerja
swasta di Kabupaten Bolmong yang gagal mudik Lebaran gegara wabah Covid-19. Lewat sejumlah aplikasi, mereka menyapa keluarga di kampung halaman serta ‘mengunjungi’ kediaman pimpinan atau rekan kerja.
Yasti juga meminta umat Islam Bolmong untuk salat id di rumah saja.
“Saya mengimbau umat Muslim di Bolmong agar salat id di rumah saja,” kata dia di sela penyerahan bantuan bagi para imam masjid dan pegawai Syar’I secara simbolis di D’Talaga Resto, Kamis (21/5/2020).
Pemkab Bolmong sudah mengeluarkan surat edaran yang membolehkan umat melakukan salat id di tiap desa dengan sejumlah syarat. Tapi munculnya kasus Covid-19 Rabu kemarin, membuat edaran tersebut batal. “Karena pecah telur (ada kasus Covid). Kita jaga betul. Sudah ada ibu yang positif hasil swabnya. Jadi lebih baik di rumah saja,” beber dia.
Sebut Yasti, ibu tersebut tak pernah keluar rumah. Namun bisa kena Covid-19. Yasti mengatakan, sang ibu serta keluarganya yang kontak dekat sudah diisolasi. Ia meminta warga untuk tidak mengucilkan pasien Covid. “Mari kita doakan mereka agar cepat sembuh,” kata dia.
Imbauan tidak menggelar open house saat Lebaran wajib didukung penuh masyarakat. Demikian diungkapkan pakar kebijakan publik Prof Welly Areros.
Saat dihubungi Kamis (21/5/2020), akademisi Universitas Sam Ratulangi ini mengatakan, pada saat ini, masyarakat diharapkan harus mampu menerima tatanan hidup baru dan hidup berdampingan dengan Covid-19 serta menjalankan protokol kesehatan, termasuk mengikuti berbagai anjuran pemerintah.
“Dan imbauan untuk tidak menggelar (berkerumun saat) perayaan Lebaran menurut saya rasa bagian dari tatanan hidup baru yang harus diterima masyarakat. Ini juga berlaku untuk seluruh perayaan hari raya keagamaan, yang selama ini selalu digelar meriah, sekarang harus lebih sederhana, namun tanpa mengurangi makna perayaan,” bebernya.
Ia mengatakan apa yang telah menjadi anjuran pemerintah, sudah sepantasnya diikuti, apalagi ini untuk kebaikan kita bersama dalam memerangi Covid-19. “Masyarakat juga perlu mengetahui rekomendasi ini bukan serta-merta meniadakan perayaan Lebaran, namun lebih kepada acara yang mengumpul orang dan berpotensi wadah penularan Covid-19,” katanya.
Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara, Amin Lasena mengatakan, masyarakat tetap menjalankan salat id di masjid, namun tidak ditempat terbuka seperti di lapangan.
Kata Wabup, mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tentang pelaksanaan salat id saat pandemi Covid-19. “Nah, Bolmut terkategori daerah terkendali setelah mendapat penjelasan dari Gugus Pengendalian Covid-19 tingkat kabupaten,” jelas Lasena kepada Tribun Manado.
Berdasarkan hal tersebut, dia mengatakan, untuk itu semua masjid akan digunakan agar supaya jamaah tidak terkonsentrasi pada satu masjid saja, ini untuk menghindari adanya perkumpulan jamaah yang banyak.
“Jadi semua masjid akan digunakan, namun tetap wajib mengikuti protokol pencegahan Covid-19 dan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan,” ungkap Lasena.
Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Landjar memperbolehkan umat pergi ke rumah ibadah. Menurut Bupati dua periode itu, setiap daerah mempunyai sikap dan keputusan untuk salat id. “Kotamobagu kemungkinan meminta untuk salat di rumah, Boltim saya perbolehkan salat di masjid,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga memperbolehkan umat Kristiani beribadah di gereja. “Saya juga memperbolehkan umat Kristiani beribadah di gereja untuk memperingati kenaikan Isa Almasih,” ucapnya. Meski demikian, Ia tetap mengimbau masyarakat harus mematuhi prosedur tetap (protap) kesehatan.
“Saya juga menetapkan beberapa ketentuan, pertama yang beribadah di greja ataupun masjid merupakan jemaat di kampung itu, kedua harus sehat, ketiga gunakan masker, keempat jaga jarak, kelima ibadah jangan panjang-panjang,” ucapnya. Ketentuan tersebut berlaku untuk seluruh umat di Boltim.
Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Iskandar Kamaru pun tak akan mengadakan open house kali ini. “Tahun ini saya tak akan menggelar open house karena pandemi Corona,” ujarnya.
Kamaru juga mengajak agar warga Bolsel yang mempunyai keluarga di Manado maupun Gorontalo, agar tak mengajaknya ke Bolsel. “Lebih baik Lebaran di rumah saja dulu,” ucapnya.
Saat Idul Fitri nanti, Kamaru juga meminta agar warga mengucapkan Minal Aidin secara online saja. “Sekarang kan bisa video call, untuk sementara gunakan medsos dulu,” kata dia.
Salat Id di Rumah
Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau masyarakat untuk merayakan Idulfitri di rumah. Imbauan ini dikeluarkan di tengah sikap sebagian masyarakat yang belakangan dilaporkan cenderung “longgar”, walaupun kebijakan pembatasan sosial masih berlaku. Belakangan dilaporkan terjadi kerumunan orang di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, yang dikhawatirkan terjadi pelonjakan kasus setelah Lebaran.
Penulis: reporter_tm_cetak
Editor: Lodie_Tombeg
sumber: manado.tribunnews.com