Site icon Suara Pemuda

Pengamat Sosial : Apakah Paket Pelatihan Prakerja Sudah Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan program Kartu Prakerja dengan memberikan bantuan senilai Rp 3.550.000 per orang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran kartu prakerja tahun ini ditingkatkan dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Peningkatan anggaran ini diikuti dengan penambahan penerima kartu prakerja, dari 2 juta orang menjadi 5,6 juta orang sepanjang tahun ini.

Pengguna kartu prakerja dapat menggunakan uangnya dengan rincian; Rp 1 juta bantuan biaya pelatihan yang dibayarkan kepada lembaga pelatihan, kemudian penerima kartu prakerja menerima uang insentif Rp 600 ribu/bulan selama 4 bulan, dan biaya survei kerja Rp 150 ribu yang dibayarkan ke lembaga pelatihan.

Pemerintah bekerjasama dengan tujuh startup yang terlibat dalam memberikan pelatihan terkait program kartu prakerja. Di antaranya ada Tokopedia, Bukalapak, MauBelajarApa, Ruangguru, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker. Selain itu, pemerintah juga menggandeng mitra pembiayaan, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, LinkAja, dan OVO.

Tujuh platfrorm digital tersebut menawarkan berbagai paket pelatihan secara online. Paket – pekat pelatihan tersebut bisa kita cek dan perbandingkan satu sama lain sesuai dengan kebutuhan untuk menambah skill.

Salah satu yang ditunjuk pemerintah adalah platform Ruang guru, yang pemiliknya Staf Khusus Milenial Presiden. Paket pelatihannya seperti: teknik lengkap menjual apapun dengan mudah, kelas investasi pemula untuk raih keuntungan cepat, cara jitu naik jabatan dengan cepat, dan jago bicara di depan umum berpenghasilan jutaan. Menarik memang dan menggiurkan, tapi kembali ke pokok awal apakah segampang itu untuk menjadi orang kaya. Tentu hidup tak semudah itu. “Investasi pemula raih keuntungan cepat” apakah secepat itu. Teknik menjual apapun dengan mudah, bagaimana ceritanya, sekarang jual diri saja mungkin susah.

Ditelusuri pada laman Skillacademy milik Ruangguru, terdapat Paket Pelatihan Ojek Online seharga Rp 1 juta, yang didiskon dari harga asli Rp 3,82 juta.
Menangapi hal ini pengamat sosial politik nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa pemerintah seolah menstigmakan ojek online sebagai manifestasi tunggal rakyat kecil.

“pelatihan ojek online yang seharusnya menjadi tanggung jawab provider perusahaan ojol. Pertanyaannya kenapa sekarang harus dibayar oleh negara? Jadi pemerintah seolah menstigmakan profesi ojol adalah manifestasi tunggal rakyat kecil, dan cukup memperhatikan ojol maka semua problem selesai. Ini pandangan yang sangat keliru,” ujar pengamat yang populer dipanggil Kang Tamil ini.

Kita lihat Pintaria. Di sini tagline-nya ‘Manfaat Rp3,5 juta dari pemerintah plus bonus jutaan rupiah dari Pintaria’. Tapi fotonya bukan Presiden Jokowi melainkan foto lelaki baju biru memegang helm.

Dengan demikian pilihan paket pelatihan yang disarankan di kartu prakerja tersebut, seperti: pelatihan cara beriklan di Youtube, teknik make up atau tata rias, teknisi komputer, junior desain grafis, perhotelan, content writer, dan masih banyak lagi yang bisa bermanfaat untuk dilapangan kerja.

Exit mobile version