Virus Corona Dapat Menyebabkan Kepunahan Umat Manusia
Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/suarapem/public_html/wp-content/themes/covernews/inc/hooks/blocks/block-post-header.php on line 43
PENYAKIT thā’ūn (طاعون) virus Corona yang sedang mewabah di seluruh dunia sekarang ini, termasuk di Indonesia, tidak boleh dianggap enteng, tidak boleh dianggap sepele. Penyaklit yang sedang melanda/mewabah sekarang ini adalah penyakit yang sangat dahsyat dan sangat berbahaya bagi kesehatan dan kesemalatan umat manusia di muka bumi ini. Karena virus ini, umat manusia di dunia ini bisa punah, binasa.
Kita harus ingat bahwa penyakit ini akan datang pada waktu tertentu, lalu dia pergi, kemudian datang lagi, dan pergi lagi. Hal ini seperti yang telah saya kemukakan dalam uarian yang lalu. Kenapa penyakit ini sangat berbahaya. Karena penyebaran penyakit sangat luar biasa, melalui cara droplet, bersentuhan dengan orang yang terpapar, datang dengan memegang atau menyentuh benda-benda yang pernah disentuh orang orang yang terpapar penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona.
Rasulullah saw, sekitar 15 abat yang lalu telah memperingatkan kaum muslimin, bahwa penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona adalah penyakit yang sangat berbahaya. Ada dua penyakit yang dapat membuat umat manusia di muka bumi ini. Mari kita lihat sabda Rasulullah dalam hadis berikut.
عَنْ عَائِشَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ فَنَاءَ أُمَّتِي بِالطَّعْنِ وَالطَّاعُونِ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا الطَّعْنُ قَدْ عَرَفْتُهُ فَمَا الطَّاعُونُ؟ فَقَالَ: غُدَّةٌ تَأْخُذُهُمْ فِي مُرَافَقَتِهِمْ، الْمَيِّتُ فِيهِ شَهِيدٌ، وَالْقَائِمُ الْمُحْتَسِبُ فِيهِ كَالْمُرَابِطِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَالْفَارُّ مِنْهُ كَالْفَارِّ مِنَ الزَّحْفِ. اسحاق بن راهويه
Dari A’isyah r.a., dari Rasulullah Saw, (beliau bersabda) bahwa sesungguhnya kepunahan umatku hanya disebabkan oleh dua penyakit, yaitu 1) الطعن (al-tha’n = penyakit pess), dan 2) الطاعون (al-thā’ūn = penyakit pes paru-paru = penyakit virus Corona). Lalu A’isyah bertanya kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah, saya sudah tahu tentang al-tha’n, sudah saya tahu, sudah saya kenal. Tetapi, saya belum tahu, apa yang dimaksud dengan al-thā’ūn itu?”
Lalu beliau menjawab: “Thā’ūn adalah penyakit kelenjar gondok, beguk, yang menular kepada manusia melalui kontak badan di antara mereka (al-murāfaqah=berdampingan, berdekatan). Orang yang meninggal akibat penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona adalah syahid. Orang yang tetap tinggal di rumah mereka dengan tujuan menjaga diri dari tertularnya atau menularkan virus itu bagaikan orang-orang yang mendukung kegiatan jihad fi sabilillah.Adapun Orang-orang yang lari (keluar dari rumah mereka) dengan tujuan menjauhkan diri dari penyakit itu bagaikan seseorang yang kabur dari medan perang. HR. Ibn Rahawaih.
Catatan penting untuk kita yang sedang menhadapi virus Corona sekarang ini adalah:
1. Penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona yang sedang mewabah sekarang ini tidak boleh dianggap sepele dan enteng. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan.
2. Penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona adalah bahaya dapat mengancam umat manusia dari keberadaan mereka di dunia ini. Umat manusia bisa punah karenanya.
3. Penyakit thā’ūn (طاعون) virus Corona dapat menyebar atau menular melalui kontak badan antara manusia, yang disebut oleh Rasulullah dengan istilah al-murāfaqah.
Apa yang menjadi cacatan kita dari hadis itu perlu kita pahami, perlu kita hayati, dan perlu kita amalkan (implementasikan). Kita harus bersama-sama melawan virus ini antara lain dengan cara mengisolasi diri, menjaga social/physical distancing, tidak berdekatan dengan orang lain, dan berbagai hal lain yang telah dituntunkan kepada kita untuk kita lakukan. Dengan cara ini semua, maka kita sudah berusaha untuk memutuskan rantai penyeburan itu dan menghindarkan kepunahan umat manusia di muka bumi ini.
Di samping itu, kita juga senantiasa berdoa kepada Allah, semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua terhindar dari thā’ūn (طاعون) virus Corona yang mematikan ini. Jakarta-Matraman, Kamis pagi, 9 April 2020. (**)
Ahmad Thib Raya
Guru Besar UIN Jakarta
sumber: rakyatsulsel.co