Sumber foto : wowbabel. Com -Berita atau informasi yang cenderung negatif dan mencekam, tambah Primalita, akan membuat seseorang menjadi lebih cemas, dan lebih takut. Terlebih lagi banyak hoax yang bermunculan juga turut memengaruhi. Selain itu, pola hidup juga berubah, dari yang awalnya aktif bekerja menjadi harus bekerja di rumah.
“Yang biasanya bisa bertemu dengan orang-orang secara bebas, harus membatasi . Pergantian pola hidup ini juga bisa membuat seseorang menjadi bosan dan jenuh,” imbuh Primalita seperti dikutip wowbabel.Com
Ia menyarankan agar warga istirahat dari membaca berita atau informasi yang menyeramkan mengenai corona. Cek kebenaran dari berita yang disajikan, hoax atau bukan.
“Silakan cari berita atau informasi dari sumber yang terpercaya. Intinya, jika sudah merasa lelah atau makin takut setelah membaca berita tentang corona, segera hentikan. Yang perlu diketahui hanya informasi mengenai apa itu corona, bagaimana agar terhindar dari corona, dan apa saja yang bisa dilakukan jika memang tertular,” sarannya.
Tak hanya itu, kata Primalita, masyarakat juga bisa membuat kebiasaan baru yang lebih positif. Misalnya, lebih teratur berolahraga, tidur yang cukup, makan dengan gizi yang seimbang. Melakukan hobi atau keterampilan yang selama ini sulit dilakukan karena terkendala waktu bekerja atu belajar.
“ Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar tidak merasa tertekan atau ketakutan, diantaranya tetap melakukan kontak sosial dengan orang lain lewat sosial media atu media komunikasi. Beraktifitas bersama keluarga di rumah dengan membuat aktifitas baru bersama orangtua atau anak. Ikut serta dalam kegiatan sosial seperti penggalangan dana, membantu orang yang membutuhkan. Membaca berita yang positif, menonton film yang lucu, membaca buku atau ovel, serta jangan lupa beribadah dan berdoa,” tukas Primalita pada wowbabel.com
Sementara itu Ketua Umum PW SEMMI Jawa Timur Abdullah Amas menghimbau agar pemberitaan hoax agar dihindari betul. Makanya beberapa media saat ini membuat rubrik semacam cek fakta. Misal ada hoax bahwa banyak minum bisa cegah covid atau kumur-kumur air garam, ini sangat meresahkan masyarakat, ujar Abdullah Amas, Ketua Umum PW SEMMI Jatim
sumber: koalisiorganisasipemudajatim.my.id